UM

Romantis Banget! Pasangan Muda Rela Nabung Sambil Gendong Bayi Demi Umroh 2027

Semua berawal dari satu niat: ingin mendekat pada Allah سبحانه وتعالى. Aku bukan tipe orang yang religius banget, tapi entah kenapa sejak melihat foto Masjidil Aqsho, ada getaran di dada. Kubah emasnya, keagungan sejarahnya, dan kisah para nabi di tanah Palestina terasa memanggil.

Waktu itu aku lagi sibuk kerja, tapi di sela rutinitas duniawi, ada rasa hampa yang tak bisa dijelaskan. Sampai akhirnya, aku melihat brosur perjalanan dari Kelana Haramain Travel — program Umroh Plus Aqsho. Rasanya seperti jawaban doa yang tak pernah aku sadari aku panjatkan.

Perjalanan pertama tentu menuju Makkah. Saat melihat Ka’bah untuk pertama kali, air mataku jatuh begitu saja. Semua kesibukan, stres kerja, dan drama hidup terasa lenyap di hadapan keagungan-Nya.

Di setiap langkah tawaf, aku berdoa agar hatiku diberi kekuatan untuk benar-benar berubah. Di sinilah aku belajar bahwa ibadah bukan sekadar ritual, tapi komunikasi langsung antara manusia dan Tuhannya.

Dan jujur, vibe di Makkah itu luar biasa. Di tengah ribuan orang dari seluruh dunia, aku merasa seperti bagian kecil dari umat besar yang disatukan oleh satu kalimat: La ilaha illallah.

Setelah Makkah, perjalanan dilanjutkan ke Madinah — kota yang membuat hati ini lembut. Saat melangkah ke Masjid Nabawi, suasananya begitu menenangkan, seolah setiap hembusan angin membawa salam cinta dari Rasulullah ﷺ.

Di Raudhah, aku hanya bisa berdoa dalam diam. Rasanya terlalu haru, terlalu dalam. Aku sadar, hidup ini terlalu singkat kalau hanya dihabiskan untuk mengejar dunia. Madinah mengajarkanku arti ketulusan dan kasih sayang.

Dari Madinah kami terbang ke Palestina. Hati ini campur aduk antara haru dan takjub. Tapi semua rasa itu berubah jadi kebahagiaan ketika melihat kubah megah Masjidil Aqsho berdiri gagah di depan mata.

Aku benar-benar terdiam. Tempat yang selama ini hanya kulihat di gambar, kini kujejak dengan kaki sendiri.
Shalat di sana terasa luar biasa, seolah setiap rakaat menghubungkanku langsung dengan sejarah Islam yang hidup.

Di sekitar masjid, kulihat anak-anak Palestina berlari-lari sambil tersenyum. Mereka tumbuh di tengah konflik, tapi wajah mereka tetap memancarkan cahaya harapan. Di situ aku belajar: keimanan bukan sekadar ucapan, tapi kekuatan yang membuat manusia tetap teguh meski dunia menentang.

Perjalanan Umroh plus Aqso yang aku ikuti bukan sekadar program ibadah, tapi pengalaman transformasi diri. Di setiap destinasi, ada momen refleksi — dari doa di depan Ka’bah, ziarah di Raudhah, hingga shalat di Masjidil Aqsho.

Kelana Haramain Travel juga menghadirkan pendekatan yang cocok untuk generasi muda. Ada sesi sharing malam setelah shalat Isya, tempat kami saling berbagi perasaan dan pelajaran. Aku mendengar kisah peserta lain yang juga menemukan jati diri lewat perjalanan ini. Kami bukan hanya jamaah, tapi sahabat seperjalanan menuju ridha Allah سبحانه وتعالى.

Pulang dari perjalanan ini, hidupku berubah. Aku jadi lebih bersyukur, lebih tenang, dan lebih sadar bahwa dunia ini bukan segalanya. Masjidil Aqsho meninggalkan jejak mendalam di hati.

Kini setiap kali merasa lelah dengan kehidupan, aku mengingat kembali langkah-langkah kecilku di tanah suci itu. Suara adzan dari menara Aqsho masih terngiang, seolah mengingatkanku untuk terus berpegang pada iman.

Kalau kamu anak muda yang haus akan makna hidup, ingin lebih dekat dengan sejarah Islam dan merasakan spiritualitas yang nyata, jangan tunda lagi. Wujudkan perjalanan impianmu bersama Kelana Haramain Travel.

Karena tak ada perjalanan yang lebih bermakna daripada berjalan menuju Allah سبحانه وتعالى.
Dan percayalah, Masjidil Aqsho bukan hanya destinasi — tapi tempat di mana hati akan menemukan kedamaian sejati.

Jadi, kapan kamu siap memulai Umroh plus Aqsho dan menulis kisah spiritualmu sendiri?
Langit Al-Quds menunggumu untuk menyapa, dan semesta pun akan bersaksi bahwa kamu pernah menjejakkan langkah di bumi para nabi. Umroh plus Aqsho yang akan kamu kenang sepanjang hidup.

👉 Kembali ke halaman utama https://ceritaperjalanan.neocities.org/